Latar belakang dibangunnya bandara adalah karena jogja butuh bandara, adisucipto kurang gede. Kalau digedein juga masa harus gusur gedung gedung gitu. Lagi pula adisucipto itu ditengah kota bikin gedung sampingnnya nggak bisa berlantai lantai.
Oleh karena itu, pemprov bikin bandara pinggir laut jadi kalo pesawat error jatuhnya aman, bukan jatuh di malioboro, dimana mana juga bandara juga dipinggir laut. Dan pantai dijogja cuma ada di selatan, dan pantai selatan itu ditutup pegunungan. Dan yang nggak pegunungan itu cuma di kulon progo. Masalahnya kalo kaga pegunungan atau datar itu pasti dibuat oleh warga perkebunan atau persawahan. Oleh karena itu pemprov pasti dan harus mengambil keputusan buat mengkorbankan lahan pertanian itu untuk bikin bandara.
Kalau kamu nggak setuju, saran deh bangun dimana yang nggak perlu gusur yang katanya pembangunan berkeadilan, yang nggak perlu hancurin hutan yang katanya hayati indonesia kaya tapi dirusakin dan nggak perlu reklamasi laut atau pantai cuma buat bikin bandara dan yang katanya negara maritim.
Petani itu rakyat kecil, miskin, bahagia tur mesakke. Mbok yo jangan ngemis. Gini-gini kalau dibikin bandara itu kedepannya daerahmu bakal maju (minimal internet akses luweh kenceng). Anak cucumu bakal merasakan hal berbeda, dengan keberadaan bandara yang bakal merubah kulon progo jadi smartcity. 80 tahun simbah hidup tidak akan sia-sia. Jangan egois untuk hidup enak sekarang, tapi juga generasi kedepannya.
Negara Maritim tapi Agraris, (Indonesia Swasembada Pangan).
Kampung Halamanmu itu laut oy!
Tengoklah lautmu, tengoklah sektor maritim.
Kampung Halamanmu itu laut oy!
Tengoklah lautmu, tengoklah sektor maritim.
OPINI_ON
CMIIW
CMIIW
Komentar
Posting Komentar