Istana Ratu Boko adalah peninggalan situs arkeologi yang berbeda dari situs situs sekitarnya yang serupa seperti borobudur atau prambanan. Dari bentuknya Istana Ratu Boko merupakan candi. Faktanya Ratu Boko merupakan bekas komples istana, yang dapat dilihat dari beberapa bagian bangunan.
Ratu Boko terkenal sebagai tempat untuk menikmati sunset di Jogja. Karena lokasinya yang berada diatas bukit. Selain sunset juga dapat menyaksikan pemandangan kota Jogja, juga dapat menikmati kemegahan candi Prambanan. Lokasinya sendiri bertepatan di Padukuhan Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja. Memang ratu boko berada di 2 padukuhan berbeda. Yaitu di radius 3 km dari candi Prambanan.
Ratu Boko memiliki luas komples yang sangat luas. Yaitu sekitar 250.000m2 yang terdiri dari empat bagian: tengah, barat, tenggara dan timur. Dibagian bagian tersebut memiliki bangunan yang melengkapi kompleks istana. Komples istana ini justru hanya memiliki sedikit candi hal inilah yang memberikan pernyataan bahwa Ratu Boko ini bukanlah bangunan candi atau bangunan religius. Ditambah dengan beberapa bangunan pendukung seperti adanya gapura masuk, lapangan, paseban, candi pembakaran, kolam pemandian, bahkan sisa dinding benteng sebagai struktur pertahanan. Dapat dikatan ini seperti pemukiman kerajaan.
Secara sejarahnya, Ratu Boko ini diperkirakan digunakan pada abad ke-8 pada masa Rakai Panangkaran dari kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dengan ditemukannya prasasti yang menyebutkan kawasan wihara diatas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wiahara. Rakai Panangkaran mengundurkan diri sebagai Raja karena ingin menenangkan diri dan fokus pada kerohanian. Rakai Panangkaran merupakan penganut Budha dengan ditemukannya bukti adanya Arca Dyani Buddha. Namun ditemukan unsur-unsur agama Hindu dengan ditemukannya pula Arca Durga, Ganesha dan Yoni.
Namun, terlihat komples ini kemudian diubah menjadi keraton dengan dilengkapi benteng pertahanan. Didukung oleh prasasti siwagrha yang menyebutkan lokasi ini sebagai kubu pertahanan oleh Balaputra.
Dilihat dari susunan bangunan, komples lokasi Ratu Boko merupakan komples yang dapat dibilang maju. Terlihat dari adanya gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian hingga benteng pertahanan. Selain itu Ratu Boko berdiri kokoh ditempat yang tidak semestinya. Biasa ditempat yang landai, namun Ratu Boko sendiri berdiri diatas bukit yang seharusnya sulit untuk dibangun. Dibutuhkan para pekerja yang handal, apalagi bukit ini bukit berbatu. Yang mensyarakatkan terlatihnya para pekerja dalam mengolah bebatuan.
Bagi kalian yang ingin berkunjung ketempat ini, Ratu Boko menyediakan Tiket dalam dua Kategori, kategori reguler yang dibuka dari pagi hari hingga pukul tiga sore. Dan sunset yaitu dibuka pukul tiga sore, yang tentunya memiliki harga yang berbeda. Tipsnya adalah jika ingin lebih murah datanglah siang hari untuk menikmati sunset, hanya saja anda harus menunggu waktu sunset lebih lama. Jika anda ingin menikmatinya disiang hari, saya sarankan gunakan pakaian dan perlengkapan pelindung panas. Karena kondisi saat siang hari sangat panas. Gunakan baju atau kaos yang tidak menyerap panas.
Pengelola ratu boko merupakan perusahaan negara yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko. Yaitu yang juga mengelola candi Borobudur dan Prambanan. Dapat diakui pengelola tersebut memiliki profesionalitas dengan didapatinya fasilitas yang tertata rapi. Khususnya kebersihan toilet. Bahkan pengelelolaan tiket dapat menggunakan smart card.
Komentar
Posting Komentar